150 Kampus di Jateng Gelar Aksi Keprihatinan, Tolak Pelanggar HAM dan Politik Dinasti

Agung Bakti Sarasa
150 Kampus di Jawa Tengah Gelar Aksi Keprihatinan, Tolak Pelanggar HAM dan Politik Dinasti. (Foto: MPI)

Jundan menyebut, banyak elite politik saat ini yang justru kongkalikong mengkorupsi reformasi. Padahal, Reformasi 1998 yang menumbangkan penguasa tiran Orde Baru (Orba) dibayar dengan cucuran keringat, darah. dan nyawa mahasiswa dan rakyat Indonesia.

"Gerakan ini murni gerakan moral, karena mahasiswa muak dengan penguasa yang melanggengkan kekuasaan dengan cara-cara kotor, mengangkangi konstitusi dan sangat tidak beretika demi mempertahankan kuasa keluarga dan kelompoknya," terangnya.

Jundan menegaskan, aksi ini murni berdasar pada gerakan moral mahasiswa sebagai agent of change untuk kebaikan nasib bangsa dan negara. Menurutnya, sudah puluhan tahun sejak Reformasi 1998, tapi pelanggar HAM masih bebas berkeliaran tanpa diadili.

"Kami juga sangat resah, puluhan tahun sudah reformasi, tapi pelanggaran HAM tahun 1998 tidak kunjung diselesaikan. Ini akan menjadi preseden buruk demokrasi di Indonesia, terutama ranah penegakan hukum," jelasnya.

Lewat aksi serentak ini, Aliansi Mahasiswa Jateng berharap dapat berkontribusi dan menggugah kesadaran masyarakat untuk mencegah orang yang buruk berkuasa. 

Editor : Zhafran Pramoedya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network