Kini, mahasiswa masih duduk di depan rektorat. Mereka secara bergantian menyampaikan orasi.
Wakil Menko Sospol KM ITB, Mikail Dhafin mengatakan, bahwa aksi yang digelar oleh mahasiswa merupakan bukti ITB sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
"Mahasiswa disuruh pinjol, setuju gak?" tanya Mikail.
"Enggak," kata massa.
Mikail menyebut, mahasiswa datang untuk menemui pihak rektorat. Pihaknya menyayangkan pendidikan yang mestinya dapat membebaskan akal sehat malah menjajah finansial mahasiswa dengan menganjurkan mahasiswa menggunakan pinjol untuk membayar UKT.
"Ini adalah kampus di mana setiap pertanyaan harus ada jawabnya, maka rektorat harus menjawab pertanyaan kita," katanya.
Dalam aksi ini, massa aksi menyampaikan empat poin tuntutan kepada pihak rektorat, berikut tuntutannya:
1. Memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT) penyelenggaraan dana lainnya yang tidak memberatkan mahasiswa;
2. Menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan;
3. Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga;
4. Menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait