Sebagai informasi, saat ini volume sampah harian Kota Bandung yang dikirim ke TPA Sarimukti berkurang, dari yang awalnya sekitar 1.300 ton menjadi sekitar 900 ton.
"Walaupun tidak secepat yang diharapkan, progres tetap ada. Intinya jangan pernah berpikir penanganan sampah kembali ke masa lalu. Harus ada keberlanjutan untuk mewujudkan Bandung zero waste city," ujarnya.
Ema mengatakan, berbagai metode pengolahan sampah harus terus digencarkan dan disosialisasikan termasuk penanganan organik, anorganik, dan residu.
Selain itu, pengelolaan sampah di sumber terus berjalan secara maksimal. Sampah organik diolah menggunakan Kang Empos, maggotisasi skala RW dan kelurahan, serta fasilitas pengolahan sampah organik skala kota, sehingga tidak dibuang ke TPS.
Termasuk optimalisasi kinerja dari kluster-kluster pengolahan sampah. Di antaranya kluster pendidikan, fasilitas kesehatan, perkantoran, pusat perbelanjaan, kepariwisataan, tempat ibadah, taman, pasar dan lingkungan masyarakat.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait