BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Pasangan suami istri Sukiman (35) dan Siti Sopiah (32) warga kampung Legoknangka, RT 02/09, Desa Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), belakangan menjadi sorotan.
Mereka diketahui hidup dalam segala keterbatasan dan di bawah garis kemiskinan. Padahal mereka tinggal di wilayah perkotaan di KBB, namun faktanya tidak memiliki rumah tinggal layak. Bahkan mereka harus hidup sehari-hari bersebelahan dengan kandang domba.
Bersama seorang anaknya, pasutri tersebut menghuni rumah yang sangat jauh dari kata layak. Rumahnya berbentuk panggung berukuran kurang lebih 2x2 meter. Sebagian rumahnya masih berlantaikan tanah dan di bagian depan, kiri, dan kanan rumah pun dikelilingi semak belukar.
Tidak hanya itu, rumah Sukiman juga berimpitan dengan kandang domba. Alhasil aroma kotoran dan bau domba bisa tercium dengan kuat dari dalam rumah, dan itu sudah menjadi 'asupan' oksigen biasa saja bagi keluarga kecil tersebut.
Domba itu bukan milik Sukiman, dia hanya pekerja yang dititipi untuk mengurus domba orang lain. Jika beranak, Sukiman bakal mendapatkan bagian dan jika tidak punya uang untuk beli beras atau keperluaan lainnya, domba miliknya akan dijual.
"Itu adalah rumah orang tuanya, karena udah meninggal lalu ditempati Sukiman bersama istri dan anaknya," kata tetangga dekatnya, Acep (35) kepada wartawan, Sabtu 3 Februari 2024.
Dirinya dan juga warga sekitar mengaku prihatin dengan kondisi rumah Sukiman yang sangat tidak layak. Namun mereka tetap terpaksa tinggal di sana karena tidak mempunyai uang, bahkan untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya juga masih kekurangan.
Warga telah berupaya membantu mengajukan kepada pemerintah Desa Cempakamekar agar rumah tidak layak huni (rutilahu) itu dapat direnovasi. Paling tidak bisa dibuatkan rumah layak huni yang tidak berdempetan dengan kandang domba.
"Mungkin sudah sekitar dua tahunan kondisinya seperti itu (berdekatan kandang domba)," lanjutnya.
Namun keluarga tersebut memilih tinggal di rumah tersebut meskipun kondisi rumahnya sangat mengkhawatirkan. Selain bau dari kandang domba, kalau turun hujan lebat pun banyak yang bocor, apalagi kalau ada angin besar khawatir rumahnya ambruk.
Kendati begitu, lanjut Acep, dirinya salut dengan Sukiman karena tetap berjuang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Meskipun hanya bekerja serabutan seperti mencangkul ke sawah dengan penghasilan yang tidak menentu.
"Warga di sini berharap dari pemerintah segera ada bantuan agar rumahnya bisa layak ditempati. Kasihan, apalagi di rumah itu ada anak kecil, khawatir kesehatannya terganggu," tuturnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait