Tata Cara Doa Isra Miraj, Amalkan Saat Malam 27 Rajab

Rizal Fadillah
Doa Isra Miraj. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Keistimewaan bulan Rajab salah satunya ditandai dengan waktu terjadinya Isra Miraj. Ahli sejarah berpendapat bahwa Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab.

Pandangan ini sebagaimana juga dipilih oleh Al-Manshur Faury. Dan pendapat ini yang populer diikuti oleh sebagian besar kalangan Muslim, sehingga tak jarang umat Islam memperingati dan merayakan peristiwa besar dan sangat bersejarah ini pada tanggal 27 Rajab, tahun kesepuluh setelah kenabian (nubuwah).

Memperingati Isra Miraj sangat penting dilakukan agar kian dekat dengan Nabi Muhammad dan selalu mengingat perjalanan bersejarah saat hendak menerima perintah shalat bagi umatnya dari Allah SWT. Masyhur dalam sejarah Islam yang menyebutkan bahwa shalat yang diperintahkan Allah swt semula berjumlah 50x dalam sehari semalam.

Tapi, kemudian menjadi 5x sebab pertimbangan kondisi umat Nabi Muhammad SAW yang dikhawatirkan tidak bisa mengerjakannya. Pertimbangan ini disampaikan Nabi Musa as saat Nabi Muhammad bertemu dengannya selepas menerima perintah shalat. Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad agar terus meminta keringanan kepada Allah SWT. 

Peringatan Isra Miraj bertujuan untuk selalu mengingat usaha Nabi Muhammad SAW itu, sekaligus diharapkan menjadi momentum untuk selalu memperbaiki kualitas shalat dan menjaganya dengan sekuat tenaga. Karena di samping menjadi rukun Islam yang kedua setelah syahadat, shalat itu juga merupakan puncak dari segala ibadah. 

Di momentum Isra Miraj malam tanggal 27 Rajab, ada amalan yang juga penting dikerjakan umat Islam. Amalan ini berupa doa, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri.

Dilansir dari laman Nu Online, Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri dalam kitabnya menjelaskan bahwa doa berikut memiliki keistimewaan yang sangat besar.

مَنْ قَرَأَ بِهَذَا الدُّعَاءِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ ثُمَّ يَسْأَلُ الله حَاجَتَهُ فَاِنَّهَا تُقْضَى بِاِذْنِ اللهِ

Artinya, “Barang siapa yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, kemudian meminta kepada Allah (untuk dipenuhi) kebutuhannya, maka akan dipenuhi kebutuhannya dengan izin Allah.” (Abdullah al-Halabi, Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati ‘alan Nabi al-Mukhtar, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: tt], halaman 38).

Doanya adalah sebagai berikut:

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal ‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da‘watī yā akramal akramīn.

Artinya, “Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.”

Keistimewaan doa Isra Miraj

Keistimewaan doa Isra' Mi'raj malam 27 Rajab yaitu Allah swt akan mengabulkan apa yang diminta. Ha ini seperti disampaikan Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi’i (wafat 893 H) dalam salah satu kitabnya. Dia menjelaskan, siapa saja yang membacanya pada tanggal 27 Rajab, kemudian menyebutkan hajatnya kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan segala hajatnya, melapangkan urusannya, dan menghidupkan hatinya ketika hati-hati manusia sudah mulai mati. (Syekh Abdurrahman, Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafaiz, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 1999], juz I, halaman 94).

Doa Isra Miraj didahului dengan shalat

Doa Isra Miraj tidak langsung dibaca seketika. Melainkan harus didahului dengan shalat sunnah dan shalawat. Berikut ini rinciannya:
 
Pertama, melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebagaimana shalat sunnah pada umumnya. Kemudian membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat Al-Fatihah di rakaat pertama dan kedua.

Kedua, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak 10 kali. Ketiga, membaca doa tersebut, kemudian menyebutkan segala hajat-hajatnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network