BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Mayat seorang pria ditemukan mengambang di Sungai Cisangkuy, Kampung Palasari, Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Peristiwa ini menghebohkan masyarakat setempat. Kompol Imron Rosyadi, Kapolsek Pameungpeuk, mengonfirmasi penemuan tersebut. Menurutnya, mayat tersebut ditemukan oleh sejumlah warga yang terbawa arus sungai.
"Mayat tersebut ditemukan oleh warga saat terbawa arus sungai, kemudian didekati oleh masyarakat," kata Imron saat dihubungi pada hari Minggu (11/2/2024).
Imron menjelaskan bahwa setelah diidentifikasi, mayat tersebut adalah seorang warga Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, yang berinisial DG (40 tahun). Identitas korban ditegaskan melalui kartu identitas yang ditemukan di saku bajunya.
"Diketahui dari kartu identitas yang ditemukan di saku bajunya," ujar Imron.
Setelah mengetahui identitas korban, pihak kepolisian segera mendatangi keluarga korban.
"Keluarga korban mengonfirmasi bahwa DG telah meninggalkan rumah mereka selama tiga minggu terakhir," katanya.
Menurut keterangan dari keluarga korban, DG mengalami depresi yang cukup parah.
"Korban memiliki penyakit wasir atau hemoroid dan baru saja menjalani operasi di RS Santosa sekitar tiga bulan yang lalu, tetapi penyakitnya kembali kambuh karena korban mengangkat galon air," kata Imron.
Selain itu, keluarga korban mengungkapkan bahwa DG telah menyatakan keinginan untuk bunuh diri karena beban penyakit dan tekanan ekonomi.
"Korban juga pernah menyatakan kepada keluarganya bahwa dia ingin bunuh diri karena penyakitnya dan masalah ekonomi," kata Imron.
Menurut keluarga, DG bekerja di salah satu travel yang memberikan penghasilan tidak menentu, sekitar Rp50.000 hingga Rp100.000 per minggu.
Meskipun penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan apakah karena jatuh atau bunuh diri, keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi.
"Tidak diketahui pasti apakah korban jatuh atau bunuh diri, di mana kejadian itu terjadi karena terbawa arus sungai Cisangkuy hingga ke wilayah Pameungpeuk," kata Imron.
Keluarga korban, termasuk istri, orang tua, dan kakaknya, telah menerima kematian DG sebagai musibah dan menolak melakukan autopsi.
"Jenazah telah diserahkan kepada keluarga dan akan segera dimakamkan," kata Imron.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait