APTFI Gelar FGD Kolaborasi Riset Demi Wujudkan Kemandirian Ketahanan Farmasi

Rina Rahadian
Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Riset di De Paviljoen Hotel Bandung, pada Minggu (25/2/2024). Foto: Istimewa.

Sementara itu, Farmalkes Kemenkes RI apt. Anwar Wahyudi menyampaikan, kolaborasi riset ini juga merupakan langkah untuk memasukkan obat bahan alam atau obat tradisional ke dalam layanan kesehatan.

“Yang pertama penggunaan di layanan kesehatan formal, karena kita memiliki ribuan obat tradisional, ribuan herbal yang  bisa dimanfaatkan, tapi disana membutuhkan pengujian, uji klinis untuk nanti digunakan di rumah sakit dan dokter mau meresepkan, sekarang kan resep dokter itu masih jarang obat tradisional ataupun obat alam,” ujar Anwar.

Selain itu, Anwar mengatakan langkah-langkah ini didorong oleh Pemerintah sebagai triger mencapai ketahanan dan kemandirian farmasi Indonesia.

Anwar menambahkan, Pemerintah juga akan mendorong dan memfasilitasi industri herbal agar obat bahan alam tersebut segera bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

“Industrinya masih sedikit, industri herbal itu tidak sebanyak obat-obat konvensional, karena marketnya kecil, industri kan kalau tidak menguntungkan kenapa masuk ranah itu, itu yang terjadi, makanya industri jamu, industri bahan alam, perlu didorong terus difasilitasi sehingga dia bisa masuk layanan kesehatan,” pungkasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network