Prof. Fani mengatakan keberadaan Kawasan Rebana Metropolitan juga akan memperkuat sektor manufaktur Jawa Barat, yang selama ini juga telah menjadi primadona nasional untuk sektor manufaktur, dimana provinsi ini menyumbangkan hampir 29% PDB Industri Pengolahan nasional.
"Sektor-sektor perekonomian unggulan Jawa Barat tersebut harus terus kita pertahankan dan tingkatkan kinerjanya," katanya.
Konektivitas, tegas Prof. Fani, menjadi kata kunci yang penting dalam memicu kinerja berbagai kegiatan perekonomian serta memperlancar arus pergerakan barang antar daerah di Jabar maupun antara wilayah Jabar dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia.
"Selain ingin mengawal akselerasi pembangunan infrastruktur di Jawa Barat, dalam WJES 2024 kita juga ingin menggarisbawahi pentingnya kita merumuskan sumber-sumber pertumbuhan baru di provinsi ini, untuk menciptakan nilai tambah baru dan menopang visi masa depan mengenai pembangunan berkelanjutan," tegasnya.
"Atas nama ISEI Jabar, saya ingin mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada KPW Bank Indonesia Jabar yang telah menjadi partner setia dalam ’pengabdian’ dalam menyumbangkan pemikiran dan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah selama 5 tahun belakangan ini. Semoga kolaborasi produktif ini terus lestari," pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, Muhamad Nur.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait