Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, lahirnya juara-juara baru dalam turnamen ini merupakan cerminan dari proses pengembangan sepak bola putri di level akar rumput melalui penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge yang rutin digelar.
Tahun lalu, turnamen yang menyasar kelompok usia U 10 dan U 12 ini diselenggarakan sebanyak tiga kali di Kudus yakni pada Juni, September dan Desember 2023.
“Dengan penyelenggaraan turnamen secara berkala ini, talenta-talenta pesepak bola putri usia dini mulai terlihat. Tentunya ini membangkitkan harapan suatu saat mereka menjadi pemain profesional dan mereka bisa membawa Indonesia di turnamen level dunia. Untuk itu, selain di Kudus, pada tahun ini kami juga akan mengadakan turnamen serupa di kota-kota lainnya agar kecintaan terhadap sepak bola putri semakin bertumbuh di berbagai daerah,” ujar Yoppy di sela babak final yang diadakan di Supersoccer Arena, Kudus, Minggu (3/3/2024).
Sebagai upaya menumbuhkan kecintaan terhadap sepak bola putri, sepanjang 2024 Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife akan menyelenggarakan MilkLife Soccer Challenge di tujuh kota lainnya yakni Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. Di tujuh kota tersebut, turnamen yang melibatkan siswi SD dan MI ini akan diadakan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Sementara di Kudus, MilkLife Soccer Challenge bakal dihelat empat kali. Sehingga total penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge di tahun ini mencapai 18 kali.
Yoppy menuturkan perluasan MilkLife Soccer Challenge di berbagai kota tersebut tak lepas dari hasil positif yang terjadi sepanjang 2023. Pada tahun lalu, MilkLife Soccer Challenge yang tiga kali diselenggarakan di Kudus, Jawa Tengah, sukses mendongkrak kecintaan siswi SD dan MI untuk menekuni sepak bola. “Setelah tiga kali kami menyelenggarakan di Kudus, kami melihat antusiasme para peserta sangat tinggi. Sama seperti saat ini, mereka yang datang tidak hanya dari Kudus, tapi juga dari kota-kota sekitar. Dari temuan tersebut, kami bersemangat untuk memperluas turnamen dalam rangka ‘jemput bola’ agar semakin banyak putri-putri Indonesia yang mencintai cabang olahraga ini,” tutur Yoppy.
Yoppy melanjutkan, penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge di berbagai kota tersebut juga merupakan upaya menggerakkan ekosistem sepak bola putri di Indonesia agar semakin berkembang dan mampu melahirkan talenta-talenta berkualitas dan kelak menjadi pesepak bola profesional.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait