CIMAHI, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi memastikan, ketersediaan pangan utama dapur yakni beras aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2024.
Kepastian itu didapat setelah Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi melakukan sejumlah pemantauan di pasar hingga toko modern.
"Kalau untuk stok beras alhamdulillah sejauh ini aman. Kita terus lakukan pemantauan di pasar dan toko modern," kata Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Tita Mariam, dikutip Kamis (7/3/2024).
Meski ketersediaan aman, pihaknya mengakui jika harga beras di pasaran memang masih tinggi. Tita belum mengetahui penyebab pasti tingginya harga beras saat ini.
Namun, pihaknya berharap panen raya yang diprediksi akan terjadi akhir Maret ini bisa membuat harga beras kembali turun.
"Kalau hasil pemantauan kita harga tinggi, kita harus cari tau penyebabnya. Panen raya kemungkinan Maret-April dan mudah mudahan bisa turun," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana memastikan, pasokan beras di wilayah Bandung Raya cukup untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Apalagi, akhir Maret ini diprediksi masuk masa panen sehingga pihaknya akan melakukan penyerapan.
"Aman Stok di Bulog sampai lebaran, termasuk untuk Kota Cimahi. Stok akan terus masuk setiap harinya," ujar Erwin.
Perum Bulog Cabang Bandung sendiri memenuhi pasokan beras untuk wilayah Bandung Raya yang mencakup Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang.
Erwin mengatakan, penyerapan beras di gudang Bulog Bandung sejauh ini memang masih didominasi serapan dari luar negeri atau impor. Hal itu dikarenakan sejauh ini serapan beras lokal belum optimal karena daerah penghasil belum memasuki panen raya.
"Kalau stok selalu berdatanagn, memang masih mayoritas impor karena dalam negeri belum bisa menyerap, belum ada panen raya. Tapi Insya Alloh Maret-April akan ada panen akan kita optimalkan penyerapan dari dalam negeri," jelas Erwin.
Menurutnya, belum optimalnya serapan beras lokal itu juga menjadi salah satu pemicu terus naiknya harga beras di pasaran. Dia berharap setelah melimpahnya stok beras dalam negeri, harga di pasaran kembali akan mengalami penurunan sehingga tidak memberatkan masyarakat.
Perum Bulog bersama pemerintah daerah juga terus melakukan upaya untuk menjaga stabilisasi harga. Seperti dengan melakukan operasi pasar murah dan pembagian bantuan cadangan pangan.
"Kalau harga naik ada ketimpangan antara supply dan demand. Mudah-mudahan kalau terus dilakukan ini (operasi pasar murah) harga terus turun di pasar," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait