BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar S.H.. S.I.K., M.Si memprediksi puncak kemacetan di Kota Bandung bakal terjadi hingga H+5 Lebaran.
Eko Iskandar mengatakan saat hari H Lebaran pada Rabu (10/4/2024) bakal memfokuskan pengamanan di masjid yang melakukan Shalat Idul Fitri dan daerah pemakaman.
“Untuk hari H lebaran nanti untuk kepadatan itu kita fokus yang pertama pada masjid-masjid yang melaksanakan shalat idul fitri kemudian setelah itu ke pemakaman-pemakaman, disitu biasanya ada tradisi ziarah setelah shalat idul fitri untuk masyarakat ini tradisinya ziarah,” ujar Eko, di Pos Terpadu Lebaran Tahun 2024 Polrestabes Bandung, Cikapayang Dago, Selasa (9/4/2024).
Adapun untuk puncak kepadatan di Kota Bandung, Eko memprediksi bakal terjadi pada itu H+3, H+4, dan H+5 yang juga bertepatan dengan weekend.
“Untuk Bandung ini tadi siang kita sudah rapatkan bersama teman-teman instansi terkait kita mengklasifikasikan dulu beberapa titik titik kemacetan yang ada di Bandung,” ungkapnya.
Eko pun memetakan terkait jalan yang kemungkinan akan macet pada saat H+3, H+4, dan H+5 nanti.
“Terjadi kemacetan di penggal-penggal jalan tersebut antara lain itu Jalan Dr. Djunjunan, Sukajadi, Setiabudi menuju ke Ledeng, Cihampelas menuju Pasteur, Jalan Soekarno Hatta, Gedebage Selatan, termasuk juga Asia Afrika,” ujarnya.
Selain jalan-jalan tersebut, Eko juga memprediksi mall yang bakal terjadi kepadatan dan kemacetan.
“Mall yang menjadi pusat perhatian kita ini antara lain adalah TSM, karena di Jalan Gatsu ini sangat sempit sering terjadi kemacetan,” ujarnya.
“Kemudian Paskal, mulai dari pertigaan Cemerlang sampai dengan nanti Gardujati-Kebonjati, kemudian PVJ arah naik ini juga jalur yang menuju ke Lembang. Satu lagi adalah di Ciwalk, Cihampelas Walk ini terjadi penyempitan jalan disitu,” imbuhnya.
Kemudian berdasarkan tempat-tempat wisata di Bandung, ada beberapa tempat wisata yang menjadi fokus pengamanan.
Berkaca dari pengalaman, tempat wisata yang ramai itu antara lain kebun binatang, taman lalu lintas, kemudian ada kolam renang karang setra.
“Jadi kita memploting personel di titik titik tersebut, jadi upaya dilakukan sementara rekayasa nanti melihat situasi dan kondisi di lapangan apabila diperlukan karena Bandung ini bentuk atau struktur jalan ini bercabang-cabang jadi kalau kita melakukan rekayasa pengalihan ke satu titik berarti kita memindahkan kemacetan ke titik yang lain,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, AKBP Eko Iskandar juga menjelaskan terkait rekayasa lalu lintas di jalan-jalan yang mengalami kemacetan.
“Kalau memang biasanya yang kita lakukan rekayasa contohnya ini d jalur Sukajadi, Setiabudi ke Ledeng ini ada one way sepenggal, ini pasti kita lakukan kalau terjadi kepadatan jadi kalau kepadatan menuju ke atas nanti kita akan tahan yang akan turun ke bawah dari utara ke selatan kita tarik one way ke atas jadi one way sepenggal,” bebernya.
“Tidak menutup kemungkinan kalau nanti juga di Cibiru itu kurang lebih kalau kita lihat bentuk jalannya juga sama, bisa jadi kalau ada kepadatan yang mendekati stak kita bisa akan lakukan one way sepenggal,” sambungnya.
Adapun untuk tol sendiri, bakal dilakukan pengalihan untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
“Kemudian tol, kalau nanti exit tol itu penuh di Pasteur itu nanti kita bisa teruskan ke Pasirkoja.
Kalau nanti Pasirkoja penuh kita bisa ke Toha, ke Kopo sampai dengan Buahbatu,” ujarnya.
Dengan adanya 5 exit tol di Kota Bandung, nantinya akan terjadi pembagian apabila terjadi kepadatan.
“Ada 5 exit tol yang ada di Kota Bandung, jadi kita bagi-bagi supaya tidak semuanya fokus ke Pasteur keluarnya Suryasumantri,” pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait