BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Saat Hari Raya Idulfitri atau lebaran biasanya banyak makanan menggugah selera yang disajikan. Banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan olahan daging dan santan seperti rendang hingga opor ayam, belum lagi kue kering dan berbagai makanan lainnya.
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan-makanan yang kaya kalori, lemak, gula, dan garam tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, beberapa penyakit perlu diwaspadai pasca Lebaran seperti flu dan batuk, kadar kolesterol dan gula darah meningkat, asam urat naik, radang tenggorokan, diare hingga Maag.
Untuk itu, penting untuk mengonsumsi makanan dengan porsi yang seimbang dan tetap memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi, terutama setelah masa puasa.
Selain itu, menerapkan pola makan makan sehat gizi seimbang, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan memperbanyak makan sayur dan buah-buahan.
Lalu, berolahraga secara teratur dengan melakukan aktivitas fisik minimal 30-60 menit di tengah rutinitas saat berhari raya serta mencegah lonjakan berat badan dengan makan dengan porsi yang tidak berlebihan.
Kebahagiaan dalam merayakan Hari Raya Idulfitri bukan menjadi alasan bagi kita untuk meninggalkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penerapan PHBS yang baik menjadi salah satu langkah agar kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit tidak menular yang bahaya bagi tubuh.
Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami penurunan kesehatan pasca merayakan Idulfitri.
Selama perayaan Idulfitri 1445 H, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyiapkan 7 puskesmas yang buka selama 24 jam. Ini untuk memastikan layanan kesehatan tetap tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan, meskipun dalam suasana libur.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, ada 7 daftar puskesmas yang akan beroperasi 24 jam selama Idulfitri di Kota Bandung.
“Selama Idulfitri ada 7 puskesmas yang buka 24 jam yaitu puskesmas Garuda, Puter, Pagarsih, Kopo, Padasuka, Ibrahim Adjie, dan Cipamokoloan,” ucap Anhar, Kamis (11/4/2024).
Selama periode ini, sebanyak 450 tenaga kesehatan akan bertugas di pos kesehatan dan puskesmas yang disediakan.
“Jumlah ini mencakup 150 dokter, 150 perawat, dan 150 pengemudi ambulans,” ujarnya.
Selain itu, terdapat 41 Rumah Sakit di Kota Bandung yang siap memberikan layanan kesehatan.
Untuk layanan Public Saftey Centre (PSC) 119 bisa hubungi telepon 119 dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) bisa hubungi nomer telepon 08112442119.
Masyarakat juga dapat menghubungi nomor kegawatdarutan yang telah terintegrasi dan melayani 24 jam melalui Bandung Siaga 112 jika terjadi kejadian kegawatdaruratan di Kota Bandung.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait