BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Di era digital yang penuh peluang dan tantangan ini, kreativitas digital menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan. Seperti halnya kelahiran Artificial Intelligence (AI) yang menandakan era baru yang penuh dengan inovasi dan transformasi.
Dampaknya pun tidak hanya dirasakan dalam industri tetapi juga ke berbagai sektor, termasuk pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh Binus University dengan mengintegrasikan teknologi AI dalam pendidikan dan kreativitas.
Binus University sebagai perguruan tinggi berkelas dunia selalu berinovasi dan responsif terhadap perkembangan teknologi, termasuk kreativitas digital di era AI. Salah satunya dengan menerapkan kurikulum berbasis AI pada mahasiswa.
“Binus Bandung mengakui pentingnya memahami dan memanfaatkan potensi kreativitas digital di era AI. maka daripada itu kami selalu membekali mahasiswa untuk dapat mengenali lebih dalam manfaat teknologi AI untuk kehidupan sehari-hari, khususnya untuk mendorong kreativitas digital,” ucap Campus Director Binus Bandung, Dr. Johan Muliadi Kerta, Rabu (22/5/2024).
Penyajian kurikulum yang relevan dengan isu terkini merupakan bentuk dukungan terhadap visi Binus Bandung untuk terus mengintegrasikan teknologi AI dengan pendidikan dan kreativitas.
Hal ini juga menjawab wujud komitmen dari Binus University dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
"Kalau dikatakan bahwa AI, sadar atau tidak, mau atau tidak itu sudah masuk di era ini. Kalau kita tidak masuk, kita bisa ketinggalan, di negara lain ini menjadi sebuah kesempatan untuk maju. Jangan sampai di sini kita menganggap AI menjadi sebuah ancaman, tanpa mengesampingkan etika, hak cipta dan sumber-sumber terpercaya," kata Johan.
Johan menyebut, saat ini sudah banyak penelitian di bidang apapun yang memanfaatkan perkembangan AI.
"Memang AI itu digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan sesuatu dan lebih produktif. Kita tanamkan hal itu ke mahasiswa, sehingga mereka kritis akan hal itu," imbuhnya.
"Mereka juga harus bisa memberikan manfaat ke masyarakat sekitarnya, dengan bantuan AI ini bisa menjadi pelengkap untuk permasalahan di masyarakat. Hal tersebut juga memang menjadi Visi Binus Fostering and Empowering The Society," tambahnya.
Johan mengatakan, Binus University memiliki program 2,5 tahun kuliah dan bisa langsung berkarier. Program ini pun didukung oleh lebih dari 8.000 perusahaan yang bekerja sama dengan Binus University baik di Bandung, luar Bandung dan luar negeri.
"Binus Bandung kira-kira sekitar 600-800 mahasiswa setiap tahunnya yang mengikuti program 2,5 tahun langsung menggapai karir," ungkapnya.
Binus University pun terus bergerak maju untuk menciptakan dampak positif dalam memperkuat ekosistem inovasi di dalam kampus hingga masyarakat sekitar di Bandung dan Jawa Barat.
Dengan begitu, setiap insan Binus University mampu menyumbangkan berbagai solusi sebagai jawaban atas tantangan teknologi seperti AI melalui kreativitas digital yang tak terbatas.
“Kami ingin menginspirasi komunitas - komunitas di sekitar Bandung dan Jawa Barat untuk menjadi lebih sadar dan terlibat dalam isu-isu terkait dengan perkembangan kreativitas dan AI di Indonesia melalui apa yang mahasiswa buat sehingga bisa berdampak bagi ekonomi sekitar,” ujar Deputy Campus Director - Academic, Research & Student Development Binus Bandung, Dr. Rudy Aryanto.
Rudy mengatakan, seluruh program studi di Binus Bandung itu berbasis kreativitas, salah satu program studinya yaitu Bussiness Creation.
"Bandung memang kental dengan kreasi, untuk Kampus Dago Bandung desainnya lumayan luas dan nanti akan ada pusat pengembangan AI nya juga," ujarnya.
Rudy menyebut, seluruh dosen di Binus Bandung sudah sangat paham dengan teknologi AI dan bahkan beberapa sangat pakar karena lulusan luar negeri juga.
"Jadi kita bukan hanya menyiapkan kurikulum, tapi juga SDM nya dengan baik. Lalu 60% dosen di Binus Bandung itu S3 alias doktor, jadi kami siapkan," katanya.
Lulusan dari Binus Bandung juga telah siap untuk berkontribusi bagi komunitas ataupun masyarakat sekitar, salah satu contohnya adalah Matthew Christopher Albert yang merupakan Co-Founder dan CTO di Legis dan juga Tech Wanderer.
"Kebetulan aku ini Gen Z, jadi sedari kecil udah terekspos oleh komputer. Pas explore komputer ternyata seru juga, jadi aku masuk ke Binus Bandung yang udah bagus reputasinya," ucap Matthew.
Matthew merupakan Binusian dari jurusan computer science yang memiliki bakat dalam teknologi, terbukti ia diterima enrichment di Apple Developer Academy Binus yang betugas menjadi Tech Role.
"Selain secara akademik, aku juga merasa disupport juga sama UKM di sini, aku masuk di Binus Nusantara Computer Club (BNCC), ini juga membantu buat ngasah kemampuan aku untuk gapai karir," ungkapnya.
Kini, Matthew juga telah mendirikan perusahaan bernama Legis yang bergerak di bidang teknologi.
“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari Binus Bandung, karena kurikulum yang diajarkan sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Berkat pendidikan yang saya dapatkan di sini, saya berhasil untuk bisa mulai lebih awal mendapatkan pekerjaan melalui enrichment program yang ditawarkan. Sekarang juga saya bisa menjadi pemimpin dalam perusahaan Legis, semoga kedepannya ini bisa membantu masyarakat luas,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait