BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Salah satu Bakal Calon (Balon) Wali Kota Bandung yang diusung Partai Golkar, Rizki Akbar Fatoni mendapat dukungan dari Partai Non Parlemen untuk maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024.
Diketahui, Partai Golkar telah menerbitkan surat tugas kepada lima nama untuk maju dalam Pilwalkot Bandung, di antaranya Atalia Praratya, Edwin Senjaya, Arfi Rafnialdi, Juwanda, dan Rizki Akbar Fatoni.
Kang Akbar sapaan Rizki Akbar Fatoni mengungkapkan bahwa ia optimis untuk maju di Pilwalkot Bandung ini karena memiliki modal besar, yakni merepresentasikan anak muda.
Hal itu disampaikan Kang Akbar usai Silaturahmi dan Diskusi Koalisi Partai Non Parlemen di House Of Tjihapit Kota Bandung, pada Sabtu (15/06/2024).
“Alhamdulillah bahwa saya mendapatkan surat tugas dari Partai Golkar yang dimana bisa dibilang saya representasi anak muda. 2024 Indonesia ini masuk kepada bonus demografi anak muda, ketika anak muda ini mempunyai keterwakilannya, menjadi pemimpin daerah tentunya menjadi suatu modal bagi saya agar saya optimis,” bebernya.
Melihat peluangnya dengan kandidat lain dalam Pilwalkot Bandung ini, Kang Akbar menilai jika semua bakal calon memiliki niat yang baik untuk memperbaiki Kota Bandung, namun hanya dibedakan dengan gagasan serta visi dan misinya.
Kang Akbar sendiri membawa konsep ‘Kolaborasi dan Partisipasi’ untuk membenahi Kota Bandung dimana ia tidak akan bekerja sendiri dan akan merangkul seluruh elemen masyarakat.
“Eksekutif kolaborasi ini yang malam ini kita lakukan, pertemuan dengan para ketua ataupun pimpinan dari koalisi Partai Non Parlemen, ini menjadi suatu kekuatan,” ujarnya.
Sementara itu, visi yang dibawa Kang Akbar dalam Pilwalkot Bandung ini yaitu 'Terwujudnya Kota Bandung yang Sejahtera, Dinamis, Harmonis dan Berkeadilan'.
“Artinya berkeadilan ini semua orang punya hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan, hidup yang layak,” ungkapnya.
Selain itu, Kang Akbar juga membawa slogan ‘Akbar’ Bandung itu harus Asik, Bersih. Dimana, lingkungan Pemerintah Kota Bandung ini bersih dari praktek korupsi, asri, raharja, dan sejahtera.
Sehingga, dalam pertemuan dengan Partai Non Parlemen ini disepakati untuk melakukan suatu persamaan pandangan terhadap berbagai permasalahan Kota Bandung, mulai dari kemacetan, banjir, sampah, lapangan pekerjaan.
“Tentunya ini tercermin dalam visi yang tadi saya sampaikan ini akan terwujud tentunya dengan kekuatan dan anggaran yang memadai sehingga visi tersebut bukan hanya sekedar wacana untuk memikat masyarakat, tapi juga sangat bisa terealisasi ketika saya terpilih menjadi wali kota,” bebernya.
Usai pertemuan tersebut, Kang Akbar juga merasa yakin dengan kekuatan dari Partai Non Parlemen yang mendukungnya maju di Pilwalkot Bandung 2024.
"Kekuatan 64.000 (suara) total dari partai non parlemen yang hari ini hadir, itu menjadi suatu energi yang sangat positif sehingga langkah dan gerakan saya ini untuk mendapat rekomendasi menjadi sangat optimis,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Perindo Kota Bandung, Heri Sismoro menilai, Kang Akbar merupakan sosok yang mumpuni untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di Kota Bandung.
“Jadi saya sedang memilih untuk calon Wali Kota Bandung yang bisa memimpin dan membenahi Kota Bandung, jadi menurut saya pandangan untuk Balon Kang Akbar ini cukup mempuni, dimana beliau anak muda, energik, pengurus Partai Golkar. Penilaian saya beliau mampu lah untuk mengatasi Kota Bandung yang sedang terpuruk dari sampah, dari kemacetan, dari banjir. Insya Allah dengan partai-partai koalisi yang mendukung Kota Bandung bisa teratasi dengan baik,” bebernya.
Adapun untuk langkah selanjutnya, Heri menyampaikan akan melaporkan ke DPP Partai Perindo untuk ditindaklanjuti terkait rekomendasi bakal calon untuk Pilwalkot Bandung 2024.
“Sebenarnya di sini yang sudah menghadap ada tiga bacalon. Dari PKB, Kang Ajun, dan Kang Akbar ini. Selanjutnya dilaporkan ke DPP untuk menilai mana calon nanti yang akan didukung DPP Partai Perindo,” ujarnya.
“Kalau secara pribadi, saya sudah menilai untuk Kang Akbar sudah mampu lah, tapi soal DPP nanti DPP sendiri (yang memutuskan)," tandasnya.
Perlu diketahui, Partai Non Parlemen yang tergabung dalam koalisi tersebut yaitu Partai Perindo, PBB, Gelora, Partai Ummat, dan PKN.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait