Cegah Hoaks di Pilkada Serentak 2024, KPID Riau Gencarkan Literasi Media ke  Mahasiswa 

Agus Warsudi
Hoaks sangat berbahaya, dapat memicu konflik dan memecah belah masyarakat. (FOTO: ISTIMEWA)

PEKANBARU, iNewsBandungRaya.id - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau gencar menggelar sosialisasi dan literasi media ke kalangan mahasiswa. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam menangkan hoaks saat pilkada berlangsung.

Kegiatan sosialisasi itu berlangsung di Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau dengan tema "Cerdas Bermedia di Tahun Politik Dalam Rangka Menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2024 di Provinsi Riau."

Sekretaris Dinas Kominfotik Riau Devi Rizaldi mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Riau membuka acara tersebut. Hadir di acara itu, Wakil Rektor III Unilak Dr Hardi  dan Wakil Ketua KPID Riau Mario Abdillah Khoir.

Tiga narasumber utama Rektor Unilak sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Riau Prof Dr Junaidi, Ketua Mapilu PWI Riau Muhammad Amin, dan Komisioner KPID Riau Bambang Suwarno.

Dalam materinya, Prof Dr Junaidi memaparkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membentuk generasi muda bijak bermedia dan mampu memerangi hoaks menjelang dan saat pilkada berlangsung.

Sementara itu, Muhammad Amin menggarisbawahi peran pers dalam mendidik publik agar lebih kritis terhadap informasi yang diterima. Sedangkan Bambang Suwarno membahas literasi media dan fungsi kelembagaan KPID Riau.

Acara ini dihadiri oleh seratus mahasiswa dari berbagai universitas di Riau, termasuk Universitas Lancang Kuning, Universitas Hang Tuah, dan Universitas Riau. 

Sekretaris Dinas Kominfotik Riau Devi Rizaldi mengapresiasi inisiatif KPID Riau dan menekankan pentingnya literasi media dalam menghadapi tantangan informasi di era digital.

"Pemerintah terus berupaya menangani hoaks Pemilu melalui upaya kontra narasi dan pemutusan akses konten hoaks. Kami menyambut baik program literasi yang digagas oleh KPID Riau untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024," kata Devi.

Devi menyatakan, tiga langkah utama dalam mencegah penyebaran hoaks, pertama, tidak langsung menyebarkan informasi yang diterima. 

"Kedua, memeriksa kebenaran informasi melalui sumber resmi. Ketiga, mempertimbangkan manfaat serta dampak informasi sebelum menyebarkannya," ujar Devi.

Wakil Ketua KPID Riau Mario Abdillah Khoir juga mengapresiasi para peserta dan kolaborator acara. 

"Narasumber yang kami hadirkan adalah pakar di bidangnya. Kami ingin generasi Z, khususnya mahasiswa, memiliki kemampuan literasi media yang kuat," kata Mario.

Mario juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi. 

"Mahasiswa harus menjadi motor penggerak dalam mencegah berita hoaks dan disinformasi," ujar dia.

Wakil Rektor III Unilak Hardi menegaskan dukungan Unilak terhadap program ini dan siap berkolaborasi dengan KPID, PWI, dan Pemprov Riau. 

"Menjelang Pilkada, kita harus memperkuat persatuan dan sinergitas serta menghindari perpecahan yang bisa disebabkan oleh berita hoaks," kata Hardi.

Berdasarkan data Kementerian Kominfo, sejak 17 Juli 2023 hingga 6 Januari 2024, terdapat 160 hoaks tentang Pemilu 2024 yang tersebar dalam 2.623 konten. 

Meskipun angka itu lebih rendah dibandingkan Pemilu 2019, langkah pemutusan akses terhadap konten hoaks tetap dilakukan untuk mencegah kegaduhan di masyarakat.

Literasi media yang digelar KPID Riau diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan dalam memerangi hoaks, terutama menjelang Pilkada Serentak 2024.

Editor : Ude D Gunadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network