Dari program tersebut, terdapat energi yang dihasilkan sebesar 60.756 kWh/tahun dan 2.689 m3/tahun dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 20 UMKM dan 4 fasilitas umum serta sekitar 1.725 penerima manfaat dengan estimasi reduksi karbon sebesar 50 ton CO2/tahun.
Pertamina Foundation juga melasanakan pelestarian lingkungan lewat program Carbon Project. Tahun 2023, dilakukan penanaman dan penyulaman dengan total 1.261.000 pohon di kawasan Hutan Pertamina-UGM Getas-Ngandong, 1.292.000 pohon mangrove di kawasan Hutan Pertamina-Mahakam, Delta Mahakam, dan 882.000 pohon mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG.
"Tidak sekadar menanam, pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dengan pengembangan usaha kelompok desa berbasis bahan lokal," tuturnya.
Hal ini dilakukan, kata Agus, dengan pelatihan pembuatan batik dari pewarna alami kayu dan akar mangrove di Hutan Pertamina Badak LNG, pelatihan pengolahan minyak kayu putih untuk aromaterapi, beras jagung, dan produk kriya ecoprint serta wanaternak di Hutan Pertamina-UGM, serta pelatihan smart silvofishery di Hutan Pertamina-Mahakam.
"Di Indonesia Timur, Nabire, Papua Tengah, juga dilakukan pelatihan selam sertifikasi SSI Open Water Diver.untuk kepala keluarga agar menjadi dive guide," ucap Agus.
Selain itu, ujar dia, Pertamina Foundation juga terlibat dalam upaya perlindungan fauna langka lewat p program konservasi hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC), Nabire, Papua Tengah.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait