"Tahun ini kami diwajibkan melakukan kurang lebih pemeriksaan sekitar 200 ribuan penderitaan TBC. Dan sampai Juni itu kami menemukan kurang lebih 42 persen. Jadi sudah ada kurang lebih 103 ribu yang kami temukan, rata-rata usia dewasa," katanya.
Menurutnya, jika kasus TBC semakin banyak ditemukan dan dilaporkan akan semakin bagus. Artinya, pemerintah bisa memutuskan rantai penularan.
Sehingga, Vini memastikan akan terus melakukan skrining ke masyarakat guna melakukan pengobatan dan mencegah terjadinya penularan.
Kondisi pelacakan ini berbeda dari tahun sebelumnya, di mana Dinkes Jabar hanya menunggu pasien TBC, sekarang bagi masyarakat yang mengalami batuk akan dilakukan skrining.
"Sekarang dalam situasi apapun kami akan lakukan skrining baik itu lewat portabel ataupun ketika ada yang batuk walaupun tidak ada yang mengeluh sakit ke arah TBC kami pasti skrining lewat pemeriksaan dahak ataupun dokter," jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait