BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan sektor pertanian di Indonesia terancam. Untuk menangkal ancaman itu, Indonesia butuh inkubator inovasi startup agrikultur agar sektor pertanian tetap bertahan.
"Dunia tengah menghadapi ancaman terhadap sektor pertanian. Ancaman itu datang karena alih fungsi lahan dan pergeseran minat kalangan muda untuk bekerja. Di kota-kota besar, pertanian telah benar-benar hilang. Sementara anak-anak muda di perdesaan lebih memilih bekerja di kota. Akibatnya, saat ini, sektor pertanian digarap oleh mereka yang telah berusia lanjut," kata Teten saat menjadi keynote speaker Seminar Agrisummit 2024 di Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (30/8/2024).
Di tengah ancaman itu, ujar Teten, Kemenkop UKM mengembangkan koperasi multipihak sebagai model bisnis baru bagi para petani di Indonesia. Model bisnis tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi para petani.
"Persoalan kita hari ini adalah petani kita skalanya kecil-kecil. Kita gak mungkin bicara produktivitas dan efisiensi. Harus ada konsep korporatisasi petani berbasis petani kecil," ujar Teten.
Menkop UKM menuturkan, model bisnis koperasi multipihak yaitu, mendorong seluruh pemangku kepentingan dan pelaku ekonomi terintegrasi dari hulu ke hilir. Sirkulasi ekonomi yang terjadi diharapkan dapat mennyejahterakan petani.
"Kenapa sekarang anak muda tidak mau bertani karena pendapatan dari pertanian itu paling rendah, mendekati kemiskinan ekstrem. Ini bisa tidak ada yang mau jadi petani lagi kalau tidak ada inovasi model bisnis," tuturnya.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait