Menutur Teten, selama ini, inovasi produk pertanian sudah ada, tetapi masih terbatas. Karena itu diperlukan inovasi agar bisnis tumbuh dan berkelanjutan.
"Kami ada program entrepreneurhub untuk mengembangkan para startup di agritech dan aquatech. Kita membutuhkan inkubator bisnis di kampus untuk menginkubasi model bisnis agrikultur yang lebih inovatif," ucap Teten.
Dalam kesempatan itu, Teten mengapresiasi Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (KAFP) Unpad yang mengembangkan program pertanian dengan inovasi teknologi. Seperti, pengembangan varietas produk yang lebih produktif dan terhilirisasi.
"Saya konsen dengan rektor (Rektor Unpad Rina Indiastuti) membuat sebuah inkubator inovasi startup agrikultur. Kami kembangkan skala bisnisnya yang nanti terhubung ke pembiayaan dan market (pasar)," kata Teten.
Sementara itu, Ketua Panitia Agrisummit 2024 Lewi Cuaca mengatakan, isu ketahanan pangan menjadi penting di tengah dinamika global. Kegiatan ini membahas tentang kemandirian bangsa di sektor pangan, stabilitas ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. "Seminar nasional ketahanan pangan menjadi pembuka acara Agrisummit 2024," kata Lewi di Gedung Graha Sanusi Unpad.
Acara Agrisummit 2024 digelar tiga hari, mulai Jumat (30/8/2024) hingga Minggu (1/9/2024). Kegiatan dimulai dengan seminar nasional ketahanan pangan, job fair dan bussines connect, reuni akbar Fakultas Pertanian Unpad. Selain itu terdapat tenda-tenda produk pangan.
Agrisummit 2024 merupakan kegiatan kolaborasi KAFP dan Fakultas Pertanian Unpad dalam memperingati Dies Natalis ke-65 Faperta Unpad. Kegiatan ini diselenggarakan dengan semangat "Nyaah ka Dulur, Nyaah ka Indung, Nyaah ka Lembur" (kasih sayang kepada sesama, almamater, dan tanah kelahiran). Agrisummit 2024 menjadi momen bersejarah bagi alumni dan komunitas pertanian di Indonesia untuk memperkuat jejaring dan mendorong inovasi di sektor pertanian.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait