Menurutnya, Kenny dengan kapasitasnya sebagai in-house counsel tidak terlibat dalam keputusan strategis yang diambil oleh direksi perusahaan, namun kini harus menghadapi tuntutan yang mengancam kariernya.
"Sebagai sesama alumni Fakultas Hukum Universitas Parahyangan, kami tidak bisa diam melihat ketidakadilan yang menimpa rekan kami. Kenny telah menjalankan tugasnya sesuai dengan standar profesionalitas yang berlaku, dan ia tidak seharusnya menghadapi kriminalisasi atas nasihat hukum yang diberikannya," kata Samuel dalam keterangannya.
"Kami menuntut agar Kenny diperlakukan secara adil dan sesuai dengan hukum, tanpa adanya kesewenang-wenangan yang justru mencederai martabat profesi hukum," tambahnya.
Tidak hanya dari kalangan alumni, dukungan juga mengalir deras dari rekan-rekan seprofesi Kenny, termasuk Indonesia Corporate Counsel Association (ICCA) yang menyampaikan dukungannya atas kasus yang dialami Kenny.
“Kami dari ICCA akan terus memonitor kasus ini dan memberikan dukungan moril serta membantu advokasi baik melalui media dan cara-cara lainnya untuk memastikan rekan Kenny mendapat perlakuan hukum yang seadil-adilnya,” ucap Ketua Bidang Advokasi dan Antar Lembaga ICCA, Tri Junanto.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait