Menurut Suchi, Konsep prewedding yang fleksibel ini sangat cocok bagi mereka yang ingin fokus pada hal-hal lain dalam persiapan pernikahan, seperti administrasi atau urusan keluarga, mengingat persiapan pernikahan adalah momen yang sering kali dibayangi oleh stres dan tekanan.
Terlebih diakuinya, banyak pasangan yang mencari solusi praktis untuk persiapan pernikahan, termasuk sesi foto prewedding yang efisien.
Pasangan yang sebelumnya menunda pernikahan kini berusaha mengejar waktu, namun dengan kecenderungan menginginkan solusi yang lebih sederhana dan cepat.
“Selain itu, pasangan generasi milenial dan gen Z, yang kini mendominasi angka pernikahan, cenderung lebih menyukai hal-hal yang praktis dan minimalis, termasuk dalam hal dokumentasi prewedding,” tutur Suchi.
Saat ini, lanjutnya, tidak sedikit pasangan yang cenderung mencari pengalaman yang lebih terkurasi dan efisien, dengan tetap menekankan kualitas visual yang tinggi untuk diabadikan di media sosial dan dengan harga yang terjangkau.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait