"Kombinasi unik dari kedua profil ini memberi pasangan Viman-Dicky keunggulan yang kuat," kata Henry.
Viman menawarkan keahlian teknokratik yang diperlukan untuk mengelola pemerintahan secara efektif, sementara Dicky membawa pendekatan populis dan aksesibilitas, yang sangat disukai pemilih.
"Bersama-sama, mereka dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas, dari pemilih muda yang mendambakan perubahan hingga pemilih yang mencari kedekatan dan kejujuran dalam pemimpin mereka," jelasnya.
Dukungan Demografi Pemilih
Menilik data KPU Kota Tasikmalaya, Henry mengatakan, pemilih didominasi oleh generasi milenial dengan rentang usia 28-43, serta generasi X dengan rentang usia 44-49 tahun. Dua kategori ini mencakup hampir 60 persen dari total pemilih.
"Sementara Viman-Dicky berada dalam rentang usia ini, pasangan ini berada dalam posisi yang sangat menguntungkan, karena mereka dianggap lebih mampu memahami aspirasi dan kebutuhan generasi yang sama," jelas Henry.
Pemilih dalam kelompok usia ini cenderung memiliki harapan akan pemimpin yang mampu membawa perubahan konkret sekaligus relevan dengan isu-isu sehari-hari, seperti peningkatan ekonomi lokal, penyediaan infrastruktur, dan layanan publik yang berkualitas.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait