Dikdik Sesalkan Perusakan APK dan Black Campaign di Medsos yang Menyerang Dirinya

Adi Haryanto
Calon Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan menunjukkan foto-foto APK baliho dan spanduk miliknya yang diduga sengaja dirusak oleh pihak-pihak yang ingin mengotori Pilkada di Cimahi, Senin (4/11/2024). Foto/Inews Bandung Raya

CIMAHI,iNews BandungRaya.id - Calon Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan mengeluhkan aksi perusakan alat peraga kampanye (APK) miliknya.

Pasalnya perusakan APK seperti baliho dan spanduk seperti dilakukan dengan sengaja dan bukan karena faktor keisengan, ketidaksengajaan, atau karena orang gila (sakit gangguan kejiwaan).

"Saya ingin Pilkada Cimahi yang beradab, tapi nyatanya saya telah menjadi korban, dimana banyak baliho dan spanduk saya yang dirusak," kata Dikdik kepada wartawan, Senin (4/11/2024).

Calon Wali Kota Cimahi yang diusung oleh PKS, Partai Golkar, NasDem, dan Partai Demokrat ini menilai, perusakan APK pasangan Dikdik-Bagja sudah kelewatan. Sehingga apa yang ditunjukkan oleh pelakunya menunjukkan jika dia tidak beradab.

Oleh karenanya dirinya merasa sedih karena kesannya Pilkada di Cimahi jadi ajang saling menjatuhkan. Dikdik meminta agar perusakan dihentikan karena bisa mencoreng Pilkada Serentak 2024 di Kota Cimahi.

"Saya minta itu dihentikan karena tim saya juga sudah menduga siapa pelakunya dan terkait dengan pasangan mana. Untuk itu saya juga sudah melapor ke Bawaslu agar menyikapi persoalan ini dengan serius," tegas Dikdik sambil menunjukkan sejumlah foto perusakan baliho miliknya.

Ditanya berapa jumlah baliho dan spanduk yang dirusak serta sebarannya, Dikdik mengatakan jumlahnya ada ratusan karena baliho dan spanduk kecil milik Dikdik-Bagja yang terpasang mencapai ribuan.

Sementara untuk sebarannya hampir merata di semua wilayah tiga kecamatan ada.

Perusakan itu pun sudah mulai terjadi sejak sebelum debat publik. Saat ini pihaknya sudah memasang APK baru dan jika kembali dirusak maka tinggal menunggu tindaklanjut dari Bawaslu.

Tidak hanya itu, lanjut Dikdik, pihaknya juga merasa dirugikan dengan informasi di media sosial yang banyak mendiskriditkannya. Terutama dari fake akun yang menyerang dengan kata-kata negatif.

Dirinya mengimbau agar hal itu dihentikan demi menjaga kondusivitas Cimahi.

"Bisa diliat di Tiktok dan akun Cimahipintar, banyak yang mendiskriditkan saya. Hati-hati hal itu bisa berimplikasi hukum karena jejak digital ada, ibaratnya jarimu adalah harimau mu," ucap Dikdik yang meminta kepada tim relawan dan simpatisan pendukungnya agar tetap tenang dan tidak bereaksi atas provokasi tersebut. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network