Menyemai Asa Pariwisata dari Kopi Arabika di Desa Tolajuk

Aga Gustiana
Desa Tolajuk. (Foto: Ist)

Derap langkah Desa Tolajuk dalam merintis desa wisata wanatani unggulan tak luput dari dorongan tim peneliti dari  Pusat Pemberdayaan Perdesaan (P2D) ITB, dengan dukungan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITB. Tim peneliti terdiri dari Pathmi Noerhatiini, Dicky Rezady Munaf dan Allis Nurdini, sedangkan asisten riset beranggotakan Gilang Aditya Pratama, Muhammad Alkhadri dan Tsamrotul Jannah.

Kolaborasi ITB dan warga lokal ini mencakup pelatihan tentang standar operasional prosedur (SOP) untuk Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP). Edukasi ini bertujuan meningkatkan kualitas budidaya dan pengolahan kopi, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan nilai jual produk.

“Kami di sini sangat senang, ternyata tim dari ITB kembali lagi ke sini untuk meneruskan obrolan dulu mengenai desa wisata di Desa Tolajuk ini,” ujar Kepala Desa Tolajuk Baddarudin dalam keterangannya.

Sementara itu, Muktabar, Sekretaris Desa Tolajuk sekaligus petani mengakui jika dahulu pola dan sistem tanam yang dilakukan oleh warga desa masih mengikuti cara tradisional. Posisi Desa Tolajuk yang ‘bak mutiara terpendam’ di kaki bukit Gunung Latimojong belum banyak dilirik oleh pihak luar.

“Kami menanam dari dulu begitu-begitu saja, seperti yang sudah dilakukan sejak lama oleh orang tua,” ujar Muktabar.

“Sulit penyuluh datang ke sini untuk mengajarkan,” sambungnya.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network