Kendati demikian, hasil yang benar-benar konkret akan dibuktikan di TPS. Mengingat, swing voter masih mungkin terjadi cukup tinggi di Kota Bandung.
Sehingga, lanjut Firman, suara bisa saja masih berputar di antara keempat paslon Dandan-Arif, Haru-Dhani, M Farhan-Erwin, dan Arfi-Yena.
“Antara 20 sampai 30 persen yang masih bisa mengubah pilihannya cukup besar. Apalagi kita tahu karakter pemilih perkotaan memang kritis yang kritis ini ada potensi memutuskan pilihan di saat-saat terakhir karena mereka masih mengumpulkan informasi sampai besok sebelum ke TPS, jadi masih mungkin terjadi perubahan,” bebernya.
Lebih lanjut, partisipasi pemilih dalam pilwalkot kali ini akan cukup tinggi dimana tren golput mulai menurun. Didukung karakter pemilih di Kota Bandung yang kritis dan memiliki kemampuan mengakses informasi yang cukup baik soal Pilwalkot Bandung ini.
Kontestasi Pilwalkot Bandung 2024 semakin menari lagi karena pasangan calon terdiri dari berbagai latar belakang.
“Mantan anggota DPR Kang Farhan, mantan anggota DPRD Kang Haru, ada juga yang punya latar belakang birokrat seperti Kang Dandan, Kang Arfi yang latar belakangnya orang yang berada di belakang layar tapi cukup berperan vital dalam pengelolaan pemerintah, dan pengusaha Teh Yena. Jadi sebetulnya dengan berbagai latar belakang itu masyarakat punya banyak pilihan itu positifnya,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait