Gus Yahya juga menyebut bahwa kegiatan transaksi di Makkah dan Madinah, Arab Saudi menggunakan nilai Rial Saudi.
“Kegiatannya itu ada di Saudi sana dan pake uang Saudi bayarnya, jadi tergantu nilai tukar,” sebutnya.
Menurutnya, nilai tukar rupiah dengan rial ini akhirnya berdampak pada biaya haji bagi masyarakat Indonesia.
Dia menambahkan, berdasarkan informasi dari tim yang terlibat langsung dalam pengelolaan ibadah haji bahwa harga komoditas di Arab Saudi tidak terlalu berpengaruh.
“Kalau dilihat dari harga-harga di sana, menurut teman-teman yang selama ini terlibat dalam pengelolaan haji, sebetulnya perubahan harga tidak terlalu signifikan,” katanya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait