Sementara itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu), Aris Adi Leksono menilai, wacana libur sekolah selama satu bulan penuh pada Ramadhan perlu dikaji lebih dalam terkait dampaknya.
Dia berpendapat bahwa sebaiknya pemerintah tidak meliburkan sekolah dalam arti tidak ada kegiatan sama sekali, melainkan fokus pada upaya mengoptimalkan pembelajaran selama Ramadhan.
Sehingga, narasi yang dikemukakan bukan soal libur, tetapi bagaimana memanfaatkan waktu tersebut secara produktif.
"Selama bulan Ramadhan, guru bisa memberikan tugas kepada orang tua untuk membimbing anak agar fokus ibadah spiritual, agar tidak masuk ke hal negatif dan bisa menguatkan mentalnya anak," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait