BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebuah video CCTV berisi rekaman dua orang bersenjata tajam golok mengeroyok seorang pemuda di Jalan Cilandak, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung viral di media sosial (medsos), Sabtu (11/1/2025). Akibat kejadian itu, baik korban maupun penyerang, sama-sama terluka akibat sabetan senjata tajam.
Dalam video yang beredar di medsos, tampak seorang pemuda berhadapan dengan pemuda lain. Keduanya memegang senjata tajam. Tak lama kemudian, mereka saling serang. Ternyata, penyerang membawa seorang teman. Lalu kedua orang itu mengeroyok korban.
Keributan itu mengundang warga berdatangan ke lokasi kejadian. Korban yang terluka di kepala dibawa warga untuk berobat. Sedangkan dua orang yang menyerang korban, melarikan diri.
Ketua RT 01/05 Kelurahan Sukarasa Asep (54) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.
"Dua orang yang menyerang korban telah datang ke lokasi kejadian sekitar 06.00 WIB. Kejadiannya (perkelahian menggunakan senjata tajam terjadi) setengah 7 pagi (06.30 WIB)," kata Asep kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).
Asep menyatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelum perkelahian terjadi, korban dan pelaku penyerangan telah janjian melalui pesan WhatsApp. Dua orang yang menyerang berasal dari luar RW 05. Sedangkan korban merupakan merupakan warga RT 01/05.
"Orang tua korban engga tau ada kejadian ini. Korban ngga bilang. Tau-tau dia (korban) bawa golok aja. Ya makanya itu mah udah janjian di HP," ujarnya.
Akibat insiden tersebut, tutur Asep, korban mengalami luka bacok di kepala. Sedangkan salah satu pelaku penyerangan terluka di telinga.
"Dua-duanya juga luka, (satu orang yang menyerang) kena (bacok) bagian telinga. Yang orang sini (korban) kena kepalanya. Berdarah," tutur Asep.
Menurut Asep, warga sempat mencoba untuk melerai, tapi takut menjadi korban karena kedua belah pihak menggunakan senjata tajam. Akhirnya warga menelepon polisi dari Polsek Sukasari.
Tak lama kemudian, polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP). "Mereka (warga) mau melerai tapi takut kena (bacok). (Dua pelaku) langsung kabur, lari. Nggak lama warga telepon polisi, langsung datang," ucapnya.
Kapolsek Sukasari Kompol Ni Wayan Mirasni mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, keterangan sejumlah saksi, korban H, dan pelaku penyerangan A, perkelahian menggunakan senjata tajam itu, dipicu masalah perempuan.
"Jadi karena permasalahan perempuan. Istrinya si H sering digodain sama temen-temen si A. Jadi ditantang," kata Kapolsek Sukasari.
Kompol Ni Wayan Mirasni menyatakan, karena korban dan pelaku penyerangan terluka, orang tua kedua belah pihak memohon untuk tidak dilanjutkan ke jalur hukum. Masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan.
"Karena kesalahan dua-duanya. Ya, sudah selesai (bedamai)," ujar Kompol Ni Wayan Mirasni.
Ditanya tentang senjata tajam yang digunakan korban dan pelaku penyerangan, Kapolsek menuturkan, petugas Polsek Sukasari telah mencari senjata tajam itu tetapi tidak ditemukan. "Katanya sudah diamankan (oleh warga). Dicari ke keluarga (korban dan pelaku) juga nggak tahu," tuturnya.
Menurut Kompol Ni Wayan Mirasni, korban dan pelaku penyerangan janjian berkelahi di TKP. "Si A datang ke rumah si H pagi-pagi, terus nantang gitu. Ada semacam janjian di HP. Udah kaya 'sok kalau berani mah saya tungguin di gang'. Jadi itu mah udah janjian. Sok wani, wani kadiu tungguan di serbaguna. Kaya yang liat di video kan, dia (A) datang langsung bawa golok. Dia udah siap siap," ucap Kompol Ni Wayan Mirasni.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait