BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sekretaris Jenderal Free Palestine Network (FPN), Furqan AMC menyebut usulan Donald Trump untuk merelokasi 2 juta warga Gaza ke Indonesia adalah perangkap kolonialisme.
"Usulan Trump untuk merelokasi 2 juta warga Gaza ke Indonesia adalah perangkap kolonialisme. Tak ada bedanya dengan peristiwa Nakba tahun 1948 ketika 750 ribu warga Palestina diusir dari wilayahnya," ungkap Furqan AMC, Rabu (22/1/2025).
"Trump berusaha menunjukkan seolah-olah ide tersebut berasal dari niat baiknya untuk membantu Palestina, padahal itu akal bulus untuk mengusir warga Palestina dari tanah airnya," singkap Furqan.
Lebih lanjut Furqan menjelaskan, ide Trump tersebut merupakan kelanjutan kolonialisme pemukim yang dipraktekkan Inggris di Amerika, Kanada dan Australia, di mana penduduk aslinya disingkirkan dan wilayahnya diokupasi.
Menurut Furqan, Trump juga telah menyalahartiaa2sq1eqq3qwqqkan solidaritas Indonesia terhadap Palestina.
"Logika untuk merelokasi warga Gaza ke Indonesia jelas sebuah fallacy dalam memahami makna solidaritas Indonesia terhadap Palestina. Solidaritas Indonesia terhadap Palestina sejak awal tetap sama, yaitu agar Palestina mendapatkan kemerdekaan atas tanah airnya," tegas Furqan.
Bahkan Furqan mencurigai ide tersebut sekaligus juga cara Donald Trump menekan Indonesia yang selama ini lantang membela Palestina.
Karena itu Furqan berharap Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menolak mentah-mentah ide Trump tersebut. Sementara itu pakar Asia Barat/Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran, Dr. Dina Yulianti M.Si menyebut yang dilakukan Israel selama 15 bulan terakhir sudah masuk kategori ethnic cleansing (pembersihan etnis), yaitu "pemindahan paksa secara sistematis terhadap kelompok etnis, ras, atau agama dari suatu wilayah tertentu" dan ini adalah pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.
"Ide Trump yang dilontarkan tim transisinya tersebut untuk merelokasi warga Gaza, baik itu ke Indonesia atau negara lain, meski dengan alasan rekonstruksi jelas sejalan dengan keinginan Israel untuk mengosongkan Gaza dari bangsa Palestina," jelas Dina yang juga merupakan Ketua Dewan Pakar FPN. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait