Dedi Mulyadi Bakal Realisasikan Janji Kampanye Usai Dilantik

Aga Gustiana
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin bersama Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi siap merealisasikan janji kampanye setelah dilantik menjadi Gubernur definitif pada 6 Februari 2025.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu mengatakan, pelantikan ini menjadi momentum bagi dirinya untuk segera bekerja untuk masyarakat Jabar.

"Saya juga ingin menyampaikan bahwa saya adalah pilihan politik publik dengan 62,22% suara. Artinya, saya akan ditagih untuk memenuhi janji kampanye yang telah saya sampaikan," jelasnya di Gedung Pakuan, Rabu (22/1/2025).

Kang Dedi mengungkapkan, fokus utama yang menjadi prioritas adalah layanan pendidikan. "Anak-anak di Jawa Barat, terutama di tingkat SMA, harus dapat bersekolah dengan baik," katanya.

Kemudian yang kedua adalah layanan kesehatan. Dedi ingin masyarakat Jabar harus mendapatkan layanan kesehatan yang memadai, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.

"Tidak boleh ada lagi antrean panjang di RS Hasan Sadikin untuk operasi. Layanan kesehatan harus tersebar merata di seluruh daerah, dan setiap rumah sakit harus memiliki kemampuan yang sama," ujarnya.

Selanjutnya yang ketiga infrastruktur. Menurutnya, tidak boleh ada lagi jalan rusak di Jabar.

"Semua jalan harus ditata ulang sesuai fungsi, seperti jalan untuk daerah pertanian dan industri, serta disesuaikan dengan kapasitas kendaraan yang melintas," katanya.

Selain itu, masyarakat di Jabar harus mendapatkan pasokan listrik, layanan air bersih, jaminan layanan perumahan yang murah.

"Pasokan listrik untuk 140 ribu rumah tangga harus diselesaikan, dan rakyat Jawa Barat juga harus mendapatkan jaminan layanan air bersih. Selain itu, masyarakat yang tidak mampu harus mendapatkan bantuan perumahan murah," paparnya.

"Seluruh rencana ini membutuhkan dana, dan anggaran telah disiapkan melalui Kasda Provinsi Jawa Barat dalam rencana kerja 2025," tambahnya.

Dedi juga memastikan bakal ada nomenklatur yang digeser, terutama untuk program yang dianggap tidak efisien dan tidak produktif.

"Itu akan dicoret, saya menganalisis maka ditemukanlah angka yang mudah-mudahanlah bisa di atas Rp2 triliun untuk belanja publik di perubahan. Sehingga saya sudah menyampaikan ke Pak Pj kita ingin Jabar selesai tahun ini," katanya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network