Dengan tingginya investasi yang masuk, kata Nining, pihaknya perlu memastikan bahwa tenaga kerja yang tersedia sesuai dengan permintaan industri.
"Kita harus menyesuaikan kurikulum pendidikan, terutama di SMK dan lembaga pelatihan kerja, agar selaras dengan kebutuhan dunia industri. Dengan adanya link and match antara pendidikan dan industri, maka tenaga kerja kita akan lebih mudah terserap," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait