BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat.
Ibadah ini menuntut umat Islam untuk menahan diri dari segala bentuk makan, minum, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang seseorang berbuka tanpa uzur syar’i.
Namun, dalam kondisi tertentu, Islam memberikan keringanan bagi sebagian orang untuk tidak berpuasa, dengan kewajiban menggantinya di kemudian hari atau membayar fidyah sesuai ketentuan syariat.
Di sisi lain, salat lima waktu merupakan ibadah wajib yang tidak memiliki pengganti. Berbeda dengan puasa yang bisa diganti dengan qadha atau fidyah, seseorang yang meninggalkan salat wajib harus bertaubat kepada Allah dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi.
Lantas, apakah meninggalkan salat berakibat pada batalnya puasa?
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fuad Zein menjelaskan bahwa puasa dan salat merupakan dua ibadah yang berdiri sendiri.
“Karena keduanya merupakan amalan yang terpisah, maka tidak saling menegasikan satu sama lain. Orang yang meninggalkan salat tidak otomatis batal puasanya, begitu pula sebaliknya,” ucap Fuad dikutip laman Muhammadiyah, Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, hal-hal yang membatalkan puasa telah ditentukan secara jelas dalam syariat, seperti makan dan minum secara sengaja, berhubungan suami istri di siang hari, serta hal-hal lain yang disebutkan dalam fikih.
"Tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa meninggalkan salat menyebabkan batalnya puasa," ujarnya.
Namun, Fuad mengingatkan bahwa meninggalkan salat bisa mengurangi nilai dan keberkahan ibadah puasa seseorang. Oleh karena itu, ia menyarankan agar siapa pun yang meninggalkan salat segera bertaubat, memohon ampunan kepada Allah, dan bertekad untuk memperbaiki ibadahnya.
“Taubat yang benar adalah dengan menyesali perbuatan, meminta ampunan kepada Allah, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi,” ungkapnya.
Sehingga, meskipun meninggalkan salat tidak membatalkan puasa, tetaplah menjalankan kewajiban ini dengan penuh kesadaran. Sebab, kesempurnaan ibadah tidak hanya terletak pada menahan lapar dan dahaga, tetapi juga dalam menjaga hubungan dengan Allah melalui salat dan amal kebaikan lainnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait