"Tiga siswa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, Senin (21/4/2025). Kemudian pada Selasa (22/4/2025), lima orang dirujuk ke Rumah Sakit Sayang Cianjur," ujar Rika.
Rika menuturkan, sebanyak tujuh siang diobservasi di puskesmas. Sedangkan dua puluh orang lainnya berinisiatif berobat sendiri ke dokter.
"Sekolah memantau kondisi seluruh siswa yang dirujuk ke rumah sakit dan mereka yang masuk sekolah hari ini. Beberapa orang guru pun mengalami gejala muntah-muntah," tuturnya.
Pascakejadian itu, kata Rika, makanan MBG dihentikan sementara, tidak diberikan kepada siswa. Polisi pun melakukan penyelidikan.
Walaupun kronologi kejadian berawal dari konsumsi MBG, tetapi Rika belum bisa memastikan keracunan itu disebabkan oleh makanan MBG atau bukan.
"Hasil laboratorium belum keluar. Penyebab keracunan gak tahu karena MBG atau bukan," ucap Rika.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait