BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Selama ini, gambaran gladiator gagah berani yang bertarung sengit melawan singa buas lebih sering menghiasi layar perak dan lembaran sejarah kuno. Namun, kini, arkeologi memberikan bukti nyata yang mencengangkan tentang kebenaran adegan mendebarkan tersebut. Sebuah penemuan kerangka di York, Inggris, mengungkap bekas gigitan mengerikan dari seekor kucing besar, kemungkinan seekor singa, di bagian panggulnya.
Kerangka pria yang diperkirakan berusia antara 26 dan 35 tahun saat meninggal dunia itu ditemukan dan dimakamkan antara 1.825 hingga 1.725 tahun yang lalu. Lokasi penemuan yang berada di Driffield Terrace diyakini oleh para arkeolog dari York Archaeological Trust sebagai kuburan gladiator. Area tersebut terletak di sepanjang jalan Romawi kuno yang melintasi York. Sebelumnya, di lokasi ini juga ditemukan 82 kerangka pria muda dan sehat lainnya.
Meskipun catatan dan karya seni Romawi seringkali menggambarkan pertarungan antara manusia dan hewan, bukti fisik keberadaan gladiator dan jenis pertempuran yang mereka hadapi demi hiburan publik sangatlah langka. Bekas gigitan yang ditemukan pada kerangka era Romawi di York ini menjadi bukti fisik pertama yang secara langsung mengonfirmasi bahwa gladiator memang bertarung melawan binatang buas.
Para akademisi yang meneliti temuan ini memastikan bahwa bekas luka pada tulang tersebut jelas dan teridentifikasi berasal dari gigitan seekor kucing besar setelah dilakukan perbandingan dengan bekas gigi hewan modern. Pria malang ini diperkirakan hidup pada abad ke-3 Masehi, ketika York dikenal sebagai Eboracum, sebuah kota dan pangkalan militer penting di provinsi Romawi Britannia.
Profesor Becky Gowland dari Departemen Arkeologi Universitas Durham menyatakan, "Ini adalah analisis baru yang menarik dan bukti langsung pertama dari tontonan manusia dan hewan di Inggris masa Romawi. Ini juga memunculkan pertanyaan penting tentang bagaimana hewan eksotis diangkut ke seluruh Kekaisaran Romawi."
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait