Namun, dia mengingatkan, Jawa Timur tetap harus waspada terhadap tantangan era disrupsi global, perubahan pola perdagangan dunia, ketidakpastian bisnis, hingga krisis sosial budaya akibat transformasi digital.
“Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak kemandirian nasional, terutama dengan kekuatan sumber daya manusia, sektor agrikultur, industri, dan kreatif yang kuat,” tegas Kang Ace.
Menurut Kang Ace, pembangunan ekonomi berkelanjutan di Jawa Timur memerlukan penguatan iklim investasi dan produktivitas ekonomi.
“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus terus memperkuat iklim ekonomi yang sehat agar produktivitas tetap berkembang,” ujarnya.
ICOR Indonesia
Kang Ace mengatakan, penurunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), indikator penting efisiensi investasi. Saat ini, ICOR Indonesia berada di angka 6, lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga yang rata-rata memiliki ICOR 4 hingga 5.
“Semakin rendah ICOR, semakin efisien perekonomian kita. Kita harus mendorong penurunan ICOR agar pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan kepercayaan investasi luar negeri semakin meningkat,” kata Kang Ace.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait