BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Warga dua desa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), melakukan aksi demo, Senin (28/4/2025).
Sasaran aksi demo warga Desa Sarinagen dan Desa Karangsari itu adalah proyek tambang batu andesit di Gunung Karang, Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor.
Warga protes keras karena akibat adanya proyek tambang batu andesit itu terjadi polusi debu dan getaran yang dirasakan oleh warga sekitar. Sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan warga.
Kesal atas kondisi itu warga menggelar demonstrasi dan meminta aktivitas tambang Proyek Strategi Nasional (PSN) untuk kontruksi waduk PLTA Upper Cisokan di Kecamatan Rongga dihentikan sementara.
"Kondisi ini udah terjadi satu tahun lebih tapi tidak pernah ada tanggapan dari pihak perusahaan," kata koordinator massa aksi Lia (52) saat ditemui di lokasi.
Awalnya warga minta pihak proyek membereskan dulu urusan dengan warga, baru boleh menjalankan proyek. Tapi ternyata sudah satu tahun berjalan, perusahaan seperti tidak ada itikad baik untuk memenuhi tuntutan warga. Salah satunya akses jalan yang rusak dan kotor.
Warga lainnya Yanti (35) menyebutkan, ibu-ibu rumah tangga di kampungnya merasakan betul dampak yang terjadi imbas aktivitas pertambangan batu andesit tersebut.
Begitupun polusi udara berupa debu akibat operasional pertambangan juga mengganggu aktivitas masyarakat.
"Jemur baju jadi takut, karena bisa kena debu yang tebal. Belum lagi dampak kesehatan ke anak-anak," ucapnya.
Pihak PLN akhirnya menampung semua aspirasi warga dari dua desa tersebut dan berjanji akan melaksanakan perbaikan jalan rusak di sekitar lokasi tambang di Desa Karangsari.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 1, Budi Nugroho Sulaksono mengatakan, warga sudah menyampaikan beberapa poin tuntutan untuk dipenuhi sebelum aktivitas pertambangan berjalan.
"Apa yang dikeluhkan masyarakat akan kita tindaklanjuti. Kami sudah menampung semua aspirasi mereka, nanti kita diskusikan," ucapnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait