Wacana Vasektomi Syarat Bansos Picu Perdebatan, KDM Dinilai Kebablasan

Aga Gustiana
Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren Ibaadurrahman YLPI Tegallega Sukabumi, Toto Izul Fatah. (Foto: Ist)

Ia juga menolak asumsi Dedi Mulyadi bahwa kemiskinan penerima Bansos disebabkan oleh jumlah anak yang banyak.

"Saya sangat paham dengan semangat KDM dalam memastikan Bansos itu sampai secara efektif. Tapi, tidak dengan cara membuat kesimpulan ceroboh, bahwa warga miskin penerima Bansos itu karena mereka anaknya banyak," ungkap Toto.

Toto menekankan bahwa dalam Islam, anak adalah anugerah yang harus disyukuri, meskipun tidak ada larangan bagi pasangan untuk merencanakan jumlah anak. Namun, ia menentang keras adanya pemaksaan.

"Jangan sampai ada pemaksaan, si A harus punya anak satu, dua atau bahkan tidak punya anak. Makanya, program resmi pemerintah pusat melalui Keluarga Berencana (KB) tak ada pemaksaan kepada warga. Yang ada sosialisasi, setelah itu terserah kepada warganya," jelasnya.

Pemaksaan vasektomi, menurut Toto, jelas melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan bentuk diskriminasi.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network