BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Peserta didik (serdik) Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas RI) melaksanakan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Provinsi Jawa Barat, selama 3 hari, 22 - 24 April 2025.
Para Peserta Didik P4N Lemhannas RI mengadakan studi ke Gubernuran Jabar Dedi Mulyadi, DPRD Jabar, Mapolda Jabar, Kodam III Siliwangi Jabar, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Bio Farma.
Dalam studi SSDN ini, serdik Lemhannas RI menemukan sejumlah masalah dan tantangan strategis yang menghambat terwujudnya pembangunan adil, merata, dan tangguh di provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia ini.
Peserta SSDN yang diketuai Kol Inf Samuel Jefferson Aling SIP mengatakan, ada ketimpangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan Jawa Barat. Kawasan utara mengalami pertumbuhan pesat secara ekonomi dan infrastruktur, sedangkan kawasan selatan masih tertinggal dan kurang mendapatkan akses pembangunan yang adil. "Hal ini memperbesar disparitas sosial dan ketimpangan kesejahteraan antarwilayah," kata Kolonel Inf Samuel.
Jawa Barat, ujar Kolonel Inf Samuel, juga menghadapi sejumlah tantangan lainnya terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 50,759 juta jiwa (2025), dan bonus demografi sekitar 69,4 persen penduduk berusia produktif (15–64 tahun), tetapi belum didukung oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cukup. Hal ini disebabkan rata-rata tingkat pendidikan di Jabar hanya setingkat SMP.
Selain itu tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat mencapai 6,75 persen atau setara 24,42 juta jiwa. Mayoritas pekerja di Jabar berada di sektor informal, yang cenderung rentan secara ekonomi dan sosial.
"Masalah lainnya adalah tingginya angka stunting di bumi tatar pasundan yang turut memberi dampak yang cukup besar terhadap pengembangan SDM," ujarnya.
Menurut Kolonel Inf Samuel, fenomena menarik lainnya adalah pertumbuhan pesat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat. Namun, muncul pertanyaan kritis, apakah UMKM itu warga Jabar atau justru didominasi oleh pendatang dari luar Jawa Barat, yang bermigrasi karena melihat potensi ekonomi yang tinggi?
Peserta SSDN Lemhannas RI juga menyoroti aspek Ketahanan Nasional, yakni gatra ideologi dan budaya yang menghadapi tantangan serius sehingga perlu penguatan kembali nilai-nilai kebangsaan.
"Di sisi lain, nilai-nilai budaya Sunda di kalangan generasi muda merosot (terkikis). Ini menjadi perhatian karena dapat melemahkan identitas dan kekuatan budaya lokal yang menjadi bagian dari ketahanan nasional," tutur Kolonel Inf Samuel.
Serdik P4N Lemhannas RI Sampaikan 5 Rekomendasi Strategis
Dalam konteks ini, peserta didik P4N Lemhannas RI menyampaikan 5 rekomendasi strategis kepada Pemprov Jabar:
1) Pemerataan pembangunan antara wilayah utara dan selatan, untuk mengatasi ketimpangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
2) Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan berkualitas yang inklusif yang adaptif terhadap kebutuhan industri, dan merata hingga pelosok desa.
3) Optimalisasi bonus demografi dengan memperkuat pelatihan kerja, inovasi industri, dan digitalisasi UMKM agar warga Jawa Barat menjadi pelaku utama dalam ekonomi daerahnya sendiri.
4) Revitalisasi nilai budaya Sunda, sebagai kekuatan identitas daerah yang dapat memperkuat ketahanan ideologi.
5) Penguatan kapasitas pemerintahan dan sinergi antarlembaga guna menciptakan tata kelola daerah yang adaptif, responsif, dan berpihak pada rakyat.
Dengan pelaksanaan strategi-strategi tersebut, peserta didik Lemhannas RI meyakini bahwa slogan “Lembur diurus, kota ditata” bukan sekadar jargon, tetapi dapat menjadi strategi operasional pembangunan Jawa Barat yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.
Studi Strategis Dalam Negeri ini terdiri dari 27 orang terdiri dari komposisi TNI-Polri 20 orang, ASN dan Non ASN 5 orang serta 2 orang peserta khusus dari mancanegara, SSDN ini didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Laksda TNI Edwin SH MHan, MH, Mayjend TNI (Purn) Supriyatna SIP MM dan Sekretaris Kol TNI Darwis Akmal P.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait