Respon terhadap kebijakan ini beragam. Anggota Komisi V DPRD Jabar, Zaini Shofari, menilai pengawasan masih kurang kuat karena belum melibatkan kepolisian secara maksimal di tingkat sekolah. "Bagus ini tapi kalau Kemenag disentuh tapi kepolisian kok tidak, untuk pengawasan. Menurut saya kurang ini," ujarnya.
Zaini juga menyoroti peran krusial orang tua dan mengusulkan agar sekolah membuat laporan harian kepada guru BK mengenai keberadaan siswa di malam hari. Selain itu, pemberian tugas tambahan diharapkan dapat mengurangi alasan "kerja kelompok" di luar rumah pada malam hari.
Kebijakan jam malam ini adalah sebuah eksperimen sosial yang ambisius. Akankah "garis batas" malam ini efektif membentuk generasi Panca Waluya? Waktu dan implementasi di lapangan akan menjadi jawabannya. Yang pasti, inisiatif ini memantik diskusi hangat tentang peran pemerintah, orang tua, dan sekolah dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait