BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak. Pada Jumat tengah malam waktu setempat, Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran ke Israel dengan menembakkan hampir 100 rudal yang menargetkan Ibu Kota Tel Aviv.
Ledakan dahsyat menggema di langit malam Tel Aviv, memicu kepanikan di antara warga. Suara dentuman yang beruntun membuat masyarakat berhamburan mencari perlindungan. Beberapa terlihat panik, sementara lainnya berdoa atau mencoba memperoleh informasi terbaru melalui perangkat seluler mereka.
Menurut laporan resmi dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serangan ini terjadi dalam dua gelombang. Juru bicara IDF, Avichay Adraee, menyebut sebagian besar rudal berhasil dicegat sistem pertahanan udara Israel, namun sejumlah proyektil tetap menghantam permukiman sipil.
"Ada beberapa bangunan yang mengalami kerusakan, baik karena rudal yang lolos maupun dampak dari pencegatan di udara," jelas Adraee. Wartawan internasional yang berada di lokasi melaporkan pemandangan langit yang menyala akibat ledakan, menandakan intensitas serangan.
IDF menegaskan bahwa Iran tampaknya belum menghentikan serangan. "Hujan roket masih terus berlangsung," ujar pernyataan militer tersebut.
Sementara itu, Layanan Medis Darurat Israel, Magen David Adom (MDA), mengkonfirmasi bahwa sedikitnya 40 orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Dua di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis. Para korban menderita luka akibat serpihan, gangguan pernapasan karena asap, dan trauma psikologis akibat situasi yang mencekam.
Tim medis telah diterjunkan untuk merespons di tujuh lokasi berbeda di kawasan Dan Bloc, wilayah metropolitan Tel Aviv. "Kami masih melakukan evakuasi dan memberikan penanganan medis di lapangan," ungkap juru bicara MDA.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Tel Aviv, menandai eskalasi baru dalam konflik yang telah lama membayangi kawasan tersebut.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
