Sementara itu, Israel juga menunjukkan sikap tak mau mundur. Operasi besar-besaran yang diberi nama Rising Lion terus digencarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Menurut Duta Besar Israel untuk Rusia, Simona Halperin:
“Kami akan bekerja selama yang kami perlukan.”
Israel mengklaim operasi ini menargetkan infrastruktur militer dan nuklir milik Iran. Namun, laporan dari Kementerian Kesehatan Iran menunjukkan dampak besar terhadap warga sipil. Hingga Senin (16/6/2025), serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang dan melukai hampir 1.500 lainnya, dengan sekitar 90 persen korban merupakan penduduk sipil.
Kondisi ini menandai babak baru dalam ketegangan antara dua kekuatan besar di kawasan, dengan risiko konflik meluas yang semakin nyata. Komunitas internasional pun diminta mewaspadai potensi eskalasi lebih lanjut, terlebih dengan ancaman dari kedua pihak yang sama-sama menyatakan siap bertempur tanpa batas waktu.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait