Teten juga menambahkan bahwa pihaknya telah meminta dukungan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan asesmen menyeluruh demi menentukan langkah mitigasi terbaik. Pasalnya, keberadaan Tol Cipularang sebagai objek vital nasional membuat penanganan pergerakan tanah ini menjadi prioritas tinggi.
Hingga saat ini, koordinasi lintas instansi terus dilakukan. Pemerintah daerah tengah mempertimbangkan relokasi permanen bagi warga yang tinggal di zona berisiko tinggi. Sementara itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari BPBD maupun aparat keamanan setempat.
“Situasi ini belum berakhir. Kami akan terus memantau kondisi tanah, dan semua upaya penanganan akan dilakukan agar tidak menimbulkan bencana yang lebih besar,” ujar Teten.
Dengan eskalasi dampak yang semakin meluas, perhatian publik dan pemerintah pusat kini tertuju pada langkah cepat yang perlu diambil untuk menjaga keselamatan warga dan kelancaran akses transportasi nasional.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait