BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Jawa Barat kembali menjadi pusat pergerakan ekonomi kreatif nasional lewat gelaran Sunda Karsa Fest: Karya Kreatif Jawa Barat 2025, yang akan berlangsung pada 17–20 Juli 2025 di Atrium Trans Studio Mall dan TCC Bandung. Lebih dari sekadar festival, acara ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan pelaku UMKM dalam menghadapi tekanan ekonomi global.
Dalam forum Bewara Jawa Barat (BEJA) Vol. 16 yang digelar di Aula Barat Gedung Sate, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar, menegaskan pentingnya penyelenggaraan acara ini sebagai respons terhadap tantangan ekonomi global yang kian kompleks.
“Latar belakang kita mengadakan Sunda Karya Fest tentunya tidak terlepas dari kondisi perekonomian, baik di eksternal maupun di internal. Dari sisi eksternal kita telah mencermati bahwa keadaan global tidak baik-baik saja,” ujarnya, Senin (14/7/2025).
Ia menambahkan, kebijakan tarif resiprokal sebesar 32% terhadap produk Indonesia serta konflik geopolitik di Timur Tengah turut memberikan dampak signifikan terhadap industri dalam negeri dan daya saing regional.
Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun ini melambat dari 3,3% menjadi 3,0%. Meski demikian, Muslimin tetap optimis, dengan menyebut peluang ekspor ke India dan Jepang sebagai salah satu solusi, disertai penguatan konsumsi domestik.
“Di satu sisi ada negara-negara yang mengalami perlambatan, di sisi lain ada negara-negara tujuan ekspor kita yang juga membaik atau bertahan di kisaran yang besar,” jelasnya.
UMKM di Panggung Utama, Kolaborasi Lewat Bandung Fashion Trend
Festival ini juga menempatkan pelaku UMKM sebagai bintang utama, khususnya lewat peluncuran Bandung Fashion Trend. Acara ini menjadi etalase bagi hasil karya UMKM yang dikemas dalam bentuk fashion show kolaboratif antara desainer lokal, pemerintah, dan perbankan.
Menariknya, para kepala daerah dari 27 kabupaten/kota serta pimpinan dinas dan instansi akan tampil sebagai model, mengenakan busana dari UMKM binaan mereka. Langkah ini dianggap sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pelaku usaha kecil.
“Itu adalah menunjukkan keberpihakan orang nomor satu di dinas-dinas, di kanwil-kanwil perbankan, di Bank Indonesia Jawa Barat. Pimpinannya akan menjadi model fashion show,” ungkap Muslimin.
Selain fashion show, akan diluncurkan 11 produk busana unggulan hasil kurasi, dan digelar kompetisi desain busana yang melibatkan desainer muda dengan Mojang Jajaka sebagai ikon fashion-nya.
Potensi Desa dan Budaya Lokal Jadi Sorotan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, menekankan pentingnya mengangkat desa sebagai poros baru dalam pengembangan ekonomi kreatif.
“Kami melihat desa sebagai kekuatan ekonomi baru. Potensi wisata, baik alam maupun buatan, serta kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat desa harus diangkat. Sunda Karsa Fest adalah momen yang tepat untuk memperkenalkannya,” tutur Iendra.
Sebanyak 27 desa/kampung wisata terbaik dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat akan tampil, membawa produk unggulan, tradisi budaya, dan potensi wisata lokal ke hadapan publik kota.
Mojang Jajaka, Duta Kreativitas dan Pariwisata Baru
Ajang Mojang Jajaka 2025 pun mendapat peran strategis baru sebagai duta promosi ekonomi kreatif dan pariwisata daerah. Tak sekadar kompetisi kebudayaan, mereka kini didorong menjadi kolaborator aktif dalam mendukung sektor UMKM dan pariwisata.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran pemerintah daerah, pelaksanaan Mojang Jajaka tetap berjalan berkat kemitraan strategis dengan Bank Indonesia.
“Berkat dukungan dari Bank Indonesia yang insya Allah kita juga akan menghasilkan Mojang Jejaka yang tentunya lebih baik lagi, lebih baik lagi setiap tahunnya,” kata Muslimin.
Festival Sinergi, Festival Solusi
Sunda Karsa Fest 2025 bukan hanya perayaan kreativitas, tapi juga solusi strategis yang menggabungkan budaya, ekonomi, dan kolaborasi lintas sektor. Dengan semangat sinergi, acara ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus panggung bagi potensi lokal Jawa Barat di tengah ketidakpastian global.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait