Keempat komunitas ini pun menyerukan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar lebih terbuka terhadap aspirasi driver aktif yang mewakili realita dan kebutuhan mitra di lapangan.
Mereka berharap bahwa pemerintah tidak terburu-buru mengubah kebijakan hanya karena adanya tekanan dari kelompok-kelompok tertentu yang tidak merepresentasikan mayoritas.
“Yang kami inginkan hanya ketenangan dalam bekerja, kepastian bahwa sistem yang kami andalkan untuk menyambung hidup tetap berjalan baik. Skema komisi 20 persen adalah bagian dari keseimbangan itu dan kami harap tidak diutak-atik tanpa alasan kuat dan kajian menyeluruh,” tutup pernyataan bersama empat komunitas drive ojol.
Suara dari Bogor, Tangerang, Depok, dan Cibinong itu memperkuat dukungan nasional terhadap keberlanjutan skema komisi 20 persen yang selama ini telah menjaga harmoni antara mitra pengemudi, aplikator, dan pelanggan dalam ekosistem transportasi online.
Karenanya, komunitas-komunitas ini memutuskan untuk tidak turun ke jalan 21 Juli 2025 karena tidak sepaham dengan hati nurani mereka.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait