Sudah Sembilan Kasus, Tapi Belum Ada Tindakan
Data yang dikumpulkan Enok menyebutkan, sudah sembilan indukan sapi mati secara misterius sejak kemunculan kasus pertama. Kerugian yang ditanggung peternak pun tidak sedikit. Sapi-sapi tersebut dikenal sangat produktif, mampu menghasilkan hingga 40 liter susu per hari dalam dua kali pemerahan. Kematian mereka tidak hanya memutus rantai produksi susu, tapi juga menggerus sumber penghasilan utama peternak.
Kasus ini telah dilaporkan ke berbagai pihak—dari koordinator wilayah, mantri hewan, hingga Koperasi Peternak Sapi dan Kerbau Unggul (KPSBU). Namun, hingga kini belum ada investigasi menyeluruh maupun diagnosis resmi dari pemerintah daerah.
"Kami hanya berharap ada perhatian serius dari pemerintah dan dinas terkait. Kalau dibiarkan, bisa-bisa peternak di sini hancur semua," ucap Enok dengan nada penuh harap.
Fenomena Belum Terungkap
Apakah ini wabah baru? Mutasi penyakit lama? Atau justru hasil dari pencemaran lingkungan atau pakan yang tak terdeteksi? Hingga saat ini, pertanyaan-pertanyaan tersebut belum memiliki jawaban. Yang jelas, ketakutan kini menghantui peternak Kampung Pojok Girang, menunggu kepastian di tengah ancaman yang tak kasatmata.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait