“Tadi saya sempat berbincang dengan Bu Menteri, dan kami sepakat bahwa Jawa Barat harus menjadi role model secara nasional dalam hal perlindungan dan pendidikan karakter anak,” tambah Erwan.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menyoroti pentingnya peran permainan tradisional dalam membangun karakter anak.
Menurutnya, ada tiga faktor utama penyebab kekerasan terhadap anak: pola asuh keluarga, ketergantungan terhadap gadget, dan pengaruh lingkungan.
“Kita tidak bisa melarang anak-anak bermain gadget sepenuhnya. Maka salah satu solusi jangka panjangnya adalah memperkenalkan kembali permainan tradisional yang membangun interaksi sosial dan kebersamaan,” tegas Menteri Arifatul.
Kegiatan Hari Anak Nasional 2025 ini mendapat respons positif dari ribuan peserta yang hadir. Anak-anak, guru, orang tua, dan relawan pendidikan tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian agenda, dari lomba kaulinan tradisional, pentas seni budaya, hingga kampanye perlindungan anak.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait