Di Bandung sendiri, lima gerai Roscik sudah beroperasi, dan jumlah ini akan terus bertambah seiring tingginya permintaan pasar.
Produk ayam Roscik diproses menggunakan teknologi rotisserie tanpa minyak goreng. Lemak ayam dilelehkan dengan sistem pemanggangan sehingga tetap kaya nutrisi namun rendah lemak.
“Untuk sistem bisnis, kami menggunakan pola kemitraan semi. Artinya masyarakat bisa bergabung sebagai mitra, tapi operasional dan kualitas tetap dijalankan oleh tim internal agar mutu produk terjaga,” tambah Arie.
Arie menekankan, Roscik juga mendukung petani dan peternak lokal. Dengan begitu, selain menyehatkan masyarakat, keberadaan Roscik turut memberi dampak ekonomi bagi rantai pasok lokal.
Saat ini, ekspansi Roscik difokuskan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Dari total sekitar 160 gerai, lima berada di Jawa Barat. Namun, Arie membuka kemungkinan pengembangan jaringan ke kota besar lain di luar Jawa.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait