Kesabaran yang Akhirnya Dibalas
Bagi Ibu Nunung, rumah barunya bukan sekadar bangunan, tetapi jawaban doa panjang yang dipanjatkannya selama bertahun-tahun.
“Namanya orang, kadang dipandang sebelah mata gara-gara tempat tinggal. Bahasa kasarnya pangbututna. Tapi saya selalu mengelus dada, berdoa, dan alhamdulillah Allah kabulkan doa itu,” ungkapnya lirih.
Pemilihan rumahnya sebagai penerima program renovasi pun berawal dari usulan pengurus RW. Meski sempat ada warga yang merasa lebih berhak, Ibu Nunung tetap menerima keputusan dengan hati lapang.
Senyum haru ibu Nunung usai rumahnya direnovasi oleh Bos Koi Hartono Soekwanto. (Foto: Dok Istimewa)
Jejak Kepedulian Bos Koi
Sosok Hartono Soekwanto atau yang dikenal sebagai Bos Koi menjadi salah satu motor penggerak lahirnya program ini. Ia mengaku, semangat berbagi lahir dari pengalaman pribadinya di masa lalu.
“Dulu saya juga pernah dalam posisi kurang beruntung. Doa orang susah itu mirip-mirip. Jadi ketika kita lebih mampu, kenapa tidak berbagi? Dengan memberi kebahagiaan kepada orang lain, kita juga akan diberi kebahagiaan oleh Yang Maha Kuasa,” ujarnya.
Bagi Hartono, renovasi rumah Bu Nunung bukan sekadar proyek kecil, melainkan bentuk nyata kepedulian sosial. “Sebenarnya ini juga pesan dari Pak Wali Kota Farhan. Beliau ingin mengumpulkan pengusaha untuk bersama-sama merenovasi rumah masyarakat. Tapi mengumpulkan pengusaha tidak gampang. Jadi saya bilang, ‘Kita mulai dulu aja. Yang dekat rumah dulu’,” tambahnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait