Pelatihan ini juga memberi kesempatan siswa berinteraksi dengan branding specialist. Dengan begitu, selain menguasai pembuatan konten menggunakan AI, mereka juga belajar strategi branding dan digital marketing.
Beberapa peserta adalah penerima bantuan PIP, dan program ini memberikan mereka kesempatan menambah keterampilan yang sulit diperoleh melalui les atau kursus tambahan.
Mengenai perkembangan AI di dunia pendidikan Indonesia, Ledia menilai pemanfaatannya masih terbatas, khususnya di program studi tertentu seperti multimedia dan kafe di SMK.
“Teknologi dan AI bisa membantu programming, tapi anak-anak harus memahami prinsip dasarnya. Tanpa pemahaman dasar, ada risiko salah kaprah, hoaks, atau informasi tidak akurat dianggap benar,” jelasnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi fondasi bagi siswa untuk memanfaatkan AI secara efektif dalam belajar, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan digital yang relevan untuk menghadapi dunia kerja modern.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait