Kronologi Versi Rektor Unisba
Menurut Harits, aksi unjuk rasa mahasiswa sebenarnya telah selesai sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, sejak pukul 17.20 WIB, posko medis Unisba mulai menerima korban dengan keluhan sesak napas akibat gas air mata. Posko tersebut menangani korban hingga sekitar pukul 21.00 WIB.
Situasi berubah pada pukul 21.30 WIB ketika sejumlah kelompok massa masih berkumpul di beberapa titik sekitar Jalan Tamansari, Purnawarman, hingga Rangga Gading. Aparat kepolisian kemudian melakukan penyisiran (sweeping) untuk membubarkan massa.
“Pelarian massa itulah yang akhirnya masuk ke area kampus Unisba, sebagian bahkan melompati pagar. Mereka mencari tempat aman. Jadi bukan mahasiswa Unisba yang membuat rusuh,” tegas Harits.
Data Korban
Rektor menyebutkan, jumlah korban yang ditangani pada malam insiden mencapai 62 orang, jauh lebih sedikit dibanding insiden unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025) yang mencapai 208 orang.
Mayoritas korban mengalami sesak napas, sementara beberapa di antaranya menderita luka akibat benda tumpul.
Seorang mahasiswa Unisba juga sempat dirawat di RS Sariningsih karena luka sobek, namun kini sudah dipulangkan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait